Headlines

mualaf

Event

Culture

» » Antida Sound Garden

LEBIH BAIK HALAMAN RUMAH SENDIRI

Tanpa basa-basi dunia seni di belahan dunia manapun kini sebenarnya tidak lagi memiliki pilihan untuk bebas menampilkan pementasan apapun, baik pementasan kecil, sedang apalagi kolosal. Semua ruang publik, sebebas apapun janjinya tetaplah bukan pilihan bagi ekspresi seni. Ruang publik adalah masa lalu dari lapangan, jalanan, halaman rumah, semua kini tersekat dan membatasi kebebasan ekspresi itu; dari mulai masalah parkir, kebisingan sampai perizinan, kemudian biaya sewa tempat sampai masalah kurasi.

Ruang publik di era yang disebut modern; teknologi dan transportasi yang membuat jarak makin tipis, waktu makin memadat; telah dengan serentak mempersempit ruang publik. Ruang publik kini adalah “kepemilikan”; dari kavling parkir sampai kavling selera dan kekuasaan, yang membuat pentas-pentas seni mengalami yang selalu dibayangkan pembebasan, tergadai oleh berbagai hal. Selalu harus bersiasat agar dapat tetap melakukan pertumbuhan dan pembiakan.

Karena itu, di era ketiadaan pilihan, maka yang harus dilakukan adalah membuat pilihan; walau pilihan itu pastilah tidak mudah, pastilah kompromi dan pastilah tidak seideal yang direncanakan untuk menjadi ruang publik yang bagaikan ladang bebas bagi pertumbuhan semua tanaman.

Sound Garden, dahulunya adalah Art Antida; sejak tahun 2010 sebenarnya memberi inspirasi pada sikap membuat pilihan; menciptakan ruang yang relatif membebaskan proses ekspresi ke ruang-ruang yang lebih terasa ‘rumahan’, milik bersama dan tanpa tekanan pada proses kontak kehadiran orang-orang ke suatu halaman yang secara sengaja didorong membangun selera baru dalam hal musik, sikap dan image serta imaji.
Tahun ini, Antida bermetamorfosis melepas diri dari cekaman bahwa persoalan ruang adalah juga penggunaan lahan, itu adalah aset ekonomi, perhitungan untung rugi antara jarak menyewa dengan penghasilan dari berbagai kegiatan. Cekaman hitung menghitung ini membebaskan Antida untuk mengembalikan ruang publiknya ke halaman rumah, yang bagi pengalaman semua orang adalah ruang pertama membebaskan diri untuk bebas bermain, aman dan terawasi. Halaman rumah selalu ditata, disapu setiap pagi, di sore hari disiram, dan halaman rumah Antida pastilah akan membudayakan situasi sikap terhadap halaman rumah itu, seperti halaman rumah keluarga-keluarga umumnya. Semua dapat bermain, semua merasa nyaman dan tetangga dapat terlibat atau tidak dilibatkan, dengan kemakluman semua peristiwa adalah di halaman rumah.

Hal ini menjadi menarik, membuat pilihan menjadikan ruang publik bagi kegiatan seni adalah sikap keras hati di era serba beli dan membuang; hal ini sebenarnya adalah tandingan bagi ruang-ruang publik yang dimiliki oleh kelompok-kelompok, individu-individu; selain yang dimiliki pemerintah, yang semula tujuannya untuk ruang ekspresi bebas, namun pelahan muncullah birokrasi selera, pendangkalan kebebasan dengan perhitungan biaya, selera, komunikasi, dan seribua alasan menjadikan banyak ruang publik akhirnya; terpenjara oleh ukuran dan standar cara berpikir sekelompok orang yang diagungkan dengan sebutan kurasi untuk kualitas dan pecitraan nama dan ‘merk’ ruang publik itu; ‘merk’ ini adalah prestise tersendiri dan akhirnya menjebak pada ketersempitan, sehingga tidak lagi menjadi ruang publik, tetapi ruang-ruang pribadi yang dijadikan buat menerima tamu dan penghiburan, tepatnya hanyalah kamuflase seolah-olah berada dalam pembebasan ekspresi.

Halaman rumah itu; adalah sesuatu bagi Antida, disebut Sound Garden, mungkin mirip lagu kanak; halaman rumah tak hanya untuk bermain, di sana bisa ditanami jagung, pisang, bunga, tempat parkir dan juga tempat ngobrol; dst.

Maka tak heran, tahun 2013 ini; tandingan terbaik bagi ruang publik di Bali adalah membangun pilihan; membawa ruang publik ke halaman rumah, dan di situ justru akan lebih membebaskan ekspresi seni, sekali tanpa basa-basi.

ANTIDA SOUND GARDEN


Jl. Waribang No. 32
Kesiman, Bali, Indonesia

Telepon    (0361) 285196
Email    antidasoundgarden@gmail.com
Situs Web    http://www.antidasoundgarden.com

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Leave a Reply